Text
Bumi Manusia
Bumi Manusia adalah novel pertama dari Roman Tetralogi Buru, Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca karya Pramoedya Ananta Toer. Tetralogi ini tercipta dari penjara yang menyekap dia hampir separuh hidupnya. Melalui karyanya yang telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 41 bahasa asing, Pramoedya Ananta Toer dianugerahi berbagai penghargaan internasional. Sampai kini, ia adalah satu-satunya wakil Indonesia yang namanya berkali-kali masuk dalam daftar Kandidat Pemenang Nobel Sastra.
Ceritanya, Minke, seorang Pribumi, diajak Robert Suurhof ke rumah keluarga Mellema di Wonokromo, di sana Minke mendapat kenalan Annelies (yang sebenarnya menjadi taksiran Robert Soursof) dan Nyai Ontosoroh (gundik yang pandai memimpin perusahaan dengan otodidak). Lambat laun Annelies jatuh cinta pada Minke yang membuat Robert Mallema, yang rasis seperti ayahnya, Herman Mallema, dan Robert Suurhof cemburu. Lantas Minke dijahati dan dihindari banyak orang. Ternyata Minke adalah keturunan bupati, tetapi ia tidak mau jadi bupati, ia mencoba keluar dari kepompong kejawaan menuju manusia bebas terpelajar, dari sinilah ia bersahabat dengan Miriam dan Sarah, dua bersaudara yg ternyata seniornya di sekolah. Ada guru kesayangannya Magda Peters yang mengagumi Minke akibat tulisannya yang ternyata buah dari pengalamannya yang selama ini dipergunjingkan. Bolak-balik Minke ke Wonokromo untuk memenuhi panggilan Annelies yang ternyata menyimpan duka. Akibat dari Minke yang tinggal serumah dengan Annelies, muncul citra buruk padanya, terlebih ketika ia kedapatan menemukan mayat Herman Mellena di rumah plesiran, membuat ia tak dianggap anak oleh Ayahandanya, pengakuan di pengadilan lantas menguak kenyataan yang membuat ia dikeluarkan dari sekolah. Lalu, apa yang harus dilakukan Minke? Baca selengkapnya Bumi Manusia, sebuah sumbangan karya sastra dari Pramoedya Ananta Toer untuk dunia. Karakter Minke di sini sangat kuat, sebagai Pribumi yang telah tercuci otaknya sebagai Eropa. Mempunyai karakter mudah gamang pada apa yang hendak terjadi. Terpelajar yang mempunyai pemikiran liberal dan mempertanyakan semua yang dianggap baik menurut adat dan menghakimi apa yang telah menjadi aturan yang menyudutkan Pribumi. Telah jelas sebagai Pribumi berotak Eropa ia jelas-jelas membela Pribumi dari ketidakadilan dengan pemikiran yang jauh dari kejawaannya. Karakter Minke yang unik membuat saya dapat melahap halaman demi halaman yang berjumlah 535 halaman. Nikmat sekali membaca buku ini, saya seperti diajak berpetualang oleh Pramoedya Ananta Toer ke dunia rekaannya, ke karakter Minke. Sungguh merupakan pengalaman imajinasi yang luar biasa telah membaca Bumi Manusi ini.
B000637 | 899.222 Pra B | My Library (800) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain